Dompu NTB - Maraknya kasus penganiayaan terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Kali ini terjadi di wilayah kecamatan Kempo Kabupaten Dompu, (25/05) sekitar pukul 23:30 Wita.
Berdasarkan hasil konfirmasi media ini dengan Kapolsek Kempo Iptu Zuharis yang disampaikan melalui Kasi Humas Polres Dompu IPDA Ahmad Marzuki, Kamis (26/05) mengatakan bahwa kasus penganiayaan tersebut terjadi di Pinggir Jalan Teka Dula, Desa Ta'a Kecatan Kempo, Dompu.
Dalam keteranganya, Marzuki menjelaskan kronologis singkat kasus penganiyaan tersebut berawal saat Korban beserta kedua rekannya hendak menonton acara Orgen tunggal di wilayah kecamatan Kempo.
Sesampai lokasi, acara Orgen tunggal tersebut telah usai, kemudia ketiga pemuda (korban dan kedua rekannya) yang merupakan warga Desa Lanci, kecamatan Manggelewa, Dompu tersebut kembali dan berniat balik pulang.
Namun sebelum melanjutkan pulang, korban berserta 2 rekannya duduk-duduk diatas sepeda motornya di tepi jalan Taka Dula, Desa Ta'a, Kempo. Selang beberapa menit dihampiri oleh kurang lebi 8 orang dengan menggunakan sepeda motor.
"Jadi 8 orang ini menghampiri korban dan kedua rekannya yang lagi dududuk diatas sepeda motornya, "jelas Marzuki.
Pada saat itu lanjut kasi Humas ini, salah satu dari 8 orang yang menghampiri ini bertanya kepada korban dan kedua rekannya yang lagi asyik duduk dengan mengatakan : "orang mana Kamu".
Lalu dijawab oleh korban "kami orang Lanci".
Saat mendengan jawaban tersebut, salah satu dari 8 orang tersebut mengeluarkan benda tajam berupa parang dan langsung mengayunkan tebasan ke arah korban, sementara teman lainnya ikut berusaha memukul kedua rekan korban, namun ketiganya (korban dan 2 rekannya) selamat dengan kabur dari tempat tersebutenggunakan sepeda motornya. Akibat kejadian itu korban mengalami luka sobek pada bagian pipi dan bagian punggung.
"Di perjalanan korban terjatuh dari sepeda motor karena sudah lemas akibat tebasan / bacok tersebut, dengan begitu kedua rekannya sepakat untuk menggoncang 3 dengan korban untuk dibawa ke Rumah sakit, "tegasnya.
Sedangkan kedelapan terduga sudah tidak berada dilokasi saat pihak kepolisian sektor Kempo mendatangani TKP. Namun berdasarkan keterangan dari korban dan dua rekannya polisi telah mengantongi identitas dari beberapa terduga.
"Terduga saat ini masih dalam proses pencarian tim unit Polsek. Beberapa identitas dari terduga pelaku telah diketahui oleh anggota Polisi, "pungkas Marzuki.
Hingga berita ini diturunkan hasil pemeriksaan korban masih berlangsung sehingga belum bisa disampaikan.(Adb)